Monday, February 14, 2011

Install Prozilla pada Linux Mint Isadora


-->
Ceritanya, tadi siang sehabis ritual nge-babu seperti biasa. Entah kenapa tiba-tiba amat sangat ingin makan burger. Abis dzuhur langsung bergeser ke Cafe Tropis aka Katro (istilah ini baru kutahu sore tadi btw, dasar katro Rolling). Katro ini adalah cafe ber-wifi yang letaknya di jalan poros BTP, tidak jauh dari portal. Gira kubawa, kebetulan ada beberapa software yang mau kuupgrade di synaptic (rencana awalnya begitu).

Sampai disana, ternyata i'm d only one customer. Seneng dooong bisa memonopoli BW yang ada Funky Dance. Namun tidak lama berselang seorang customer lain datang, yang mengakibatkan rate download melambat turun menjadi sekitaran 10 KB/s. Mangkel Angry. Mau nge-proz, eh ketinggalan di Julia.

Flashback: Jadi, dua hari yang lalu telah terjadi kegagalan dalam eksperimen kecil dengan xrdp pada my beloved Julia *halah*. Judulnya: Sotoy and Disaster Rolling. Yang mengakibatkan salah satu file penting ter-delete. Sudah kuusahakan untuk bla bla bla. Namun ternyata bla bla bla bla. Dan sekarang merelakan Julia "tidur" sementara. Sebagai gantinya, untuk beberapa hari kedepan (entah sampai kapan) Isadora yang akan menemaniku. Just like reunion Cozy.

Balik lagi ke cerita awal. Karena di isadora tidak ada Prozilla, alhasil harus install ulang lagi dong yaa. Nah, sekalian saja buat tutorialnya.

Apa sih Prozilla?
Prozilla is an application that allows to increase the download speed of any file, reaching peaks that may be up to 300% faster than the normal download rate of some programs. (Sumber)
Prozilla itu download accelerator. Kalo di Jendela (Wind*ws) semacam IDM, tapi proz jauh lebih jago. Bukan membangga-banggakan, tapi kenyataannya memang begitu. Setidaknya menurutku.

Prozilla tidak tersedia di synaptic. Jadi proses download, instalasi, configurasi, sampai running-nya harus melalui console atau terminal.
Sebenarnya sudah ada yang namanya ProzGUI. Proz dengan tampilan yang enak dipandang mata. Tapi secara "enak" itu relatif, jadi mari kita bahas itu di lain kesempatan saja. winking

Karena tadi tidak berencana berlama-lama di Katro, maka proses instalasi yang kugunakan tadi adalah menggunakan paket Debian yang telah tersedia alias tinggal di-depakage.


PROSES INSTALASI. Yang harus dilakukan:
• open Console/Terminal
• harus super user dooong
• trus, download paket debiannya. Yang ku download tadi Prozilla versi 1.3.7. Versi yang terbaru sampai hari ini adalah versi 2.0.4, tapi belum ada paket yang sudah jadinya. Sooo Ninja

wget -c http://old-releases.ubuntu.com/ubuntu/pool/universe/p/prozilla/prozilla_1.3.7.4-1_i386.deb
• depackage alias extract
sudo dpkg -i prozilla_1.3.7.4-1_i386.deb
tapi, karena Gira menggunakan amd64 bukan i386. Maka perintahnya berubah menjadi:
sudo dpkg -i --force-architecture prozilla_1.3.7.4-1_i386.deb
• edit config
sudo gedit /etc/prozilla.conf
• akan muncul pop-up window Prozilla.conf. Cari kata "mainoutputdir =" yang berada di baris paling bawah. Dan tentukan lokasi file dimana akan disimpan hasil download nantinya. Kalau saya:
mainoutputdir = /diladiladila/downloads
• jangan lupa di save

HOW TO DOWNLOAD
• perintah utama adalah "proz"
• keterangan:
-r : mengaktifkan perintah resume download jika koneksi terputus.
-k=10 : melakukan 10 koneksi download.
–max-bps=20000 : membatasi konsumsi bandwith maksimal sebesar 20 KB/s.
• contoh:
proz -k=100 http://ftp.riken.jp/Linux/linuxmint/stable/10/linuxmint-10-gnome-dvd-i386.iso
proz -r -k=100 http://ftp.riken.jp/Linux/linuxmint/stable/10/linuxmint-10-gnome-dvd-i386.iso
• contoh menjalankan perintah agar download berjalan di backgorund :

nohup proz -r -k=100 http://ftp.riken.jp/Linux/linuxmint/stable/10/linuxmint-10-gnome-dvd-i386.iso
atau
screen proz -r -k=100 http://ftp.riken.jp/Linux/linuxmint/stable/10/linuxmint-10-gnome-dvd-i386.iso
• tekan "Ctrl + A + D" untuk menyembunyikan di background.
• ketik "screen -r" lalu Enter untuk memonitoring proses downloadnya.
Dan Isadoraku siap buat ngeproz. Fufufu Devil.
_diLa

Wednesday, February 9, 2011

Saturation Point

15:56 wita, telfon dari kak echa. Inti berita tidak menyenangkan. It just screw all my plan about graduation.
Mungkin terinterferensi obrolan dengan kakak tadi siang yang kebanyakan menceritakan tentang masa muda (waktu masih SMA, eh SMK ding) *halah*.
Dan, tiba2 berasa kembali sekolah duduk di bangku dengan Pak Nahar yang menjelaskan grafik area kerja transistor, saturation point.
Jadi, saturation point atau titik jenuh adalah titik dimana hambatan basis terlalu kecil yang mengakibatkan arus kolektor menjadi terlalu besar, dan tegangan kolektor-emiter turun mendekati nol. Dalam kasus ini, transistor berada dalam kondisi jenuh. Hal ini berarti arus kolektor meningkat sampai nilai maksimum. Titik jenuh adalah titik dimana garis beban berpotongan dengan daerah jenuh kurva kolektor. Karena tegangan kolektor-emiter VCE sangat kecil, pada kondisi jenuh, titik jenuh hampir menyentuh ujung atas garis beban, meskipun demikian perlu diingat bahwa hal ini merupakan sedikit kesalahan. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan saturasi, transistor tersebut seperti sebuah saklar yang tertutup dari kolektor ke emitter.

Ini postingan yang apasiiiih banget (haha). Yasudahlah ya, intinya beberapa bulan terakhir saya merasa terus saja berada dalam garis beban yang entah kapan mencapai posisi cut-off. (makin apasih)
Postingan ditutup saja deh.
Sekian.